Beken merupakan
sebutan bagi orang yang dihormati sekaligus terkenal.
Kakekku dari ibuku
bernama Moh. Yahya. Ia merupakan seorang pejuang berpangkat sersan mayor.
Asli Desa Singosari,
Jawa Bagian Timur. Bertugas di berbagai daerah. Terakhir kali bertugas di
Malang. Memiliki
tempat tinggal tetap di pasuruan. Ia telah meninggal tahun 90-an.
Kakekku dari Bapakku
adalah seorang petani yang kaya raya sekaligus suka membantu orang
untuk berobat secara
sukarela. Beliau adalah orang yang ramah dan murah senyum. Sederhana
dan suka duduk sambil
mengobrol dengan tetangga dan kerabat sekitar. Minum kopi dan makan
ubi goreng menjadi
sarapannya sehari-hari. dapurnya di belakang cukup luas dengan banyak
kayu bakar sebagai
perapiannya. Merupakan orang terkaya di zamannya. memiliki ladang dan
sawah yang luas. Ciri
khasnya yaitu duduk tenang dengan tangan di atas kursi dengan kata-kata
penuh petuah dan
bijak yang hanya bisa dimengerti oleh orang sederhana.
Sangat akrab dan
terkenal baik di kampungnya. Sayang tercemar karena ulah beberapa anak
kandungnya, sehingga
mengharapkan agar cucunya ada yang menjadi orang yang terkenal
baik dan sukses dalam
kederajatannya sebagai orang alim. Namanya Abdul Basir. Istrinya
bernama Siti Aminah.
Orangnya juga sangat dermawan dan tidak sombong. Seperti orang biasa
tetapi memiliki
banyak ilmu dan kesalihan. Nenekku biasanya dipanggil mbah siti, biasanya
sholat berjamaah atau
sendirian di rumah. Seorang janda yang sangat taat agama. Konon,
menurut seorang
kerabat dekat, ia merupakan keturunan dari sunan kalijaga.
Anaknya yang paling
berpendidikan tinggi adalah adik bapakku bernama shodiq, merupakan
sarjana hukum yang
suka melanggar hukum. Adiknya lagi merupakan penjahat besar dan
terkenal sehingga
pernah masuk surat kabar yang bernama sokeh. Walaupun seorang
penjahat tetapi ia
merupakan seorang dermawan dan loyal kepada teman-temannya. Sering
berseteru dengan
kakaknya dan sangat pemberani. Sangat disegani oleh kakak dan tetangga
sekitarnya. kalau
bicara juga jujur dan blak-blakan sedikit kasar. Merupakan anak kakekku yang
paling gagah dan
tidak mudah diatur. Berpikiran simpel dan tidak suka diperumit.
Bapakku sendiri merupakan
pejuang dari kalangan Anshor NU tahun 60-an.
berperan sebagai
penabuh genderang. Kakaknya yang pertama merupakan
Ketua Anshor yang
membawahi beberapa anshor. Namanya Imam Hambali.
Tahun 1970-an, ayahku
pergi ke Singosari untuk mondok di Pesantren Al Fattah Bimbingan
Kyai Rifa'i seorang
guru agama yang berpengetahuan luas. Sifat Qonaah dan Jujur diterapkannya
dalam mengajar agama.
Tirakat serta hafalan menjadi andalannya. Pernah putra beliau Gus Mad
memberi nasehat
kepada Bapak untuk tidak menyerah dalam menuntut ilmu dengan diberi resep
agar cepat mudah
hafal.
Sampai sekarang bapak
masih mengajar di rumah dan di pondok. seminggu sekali untuk pondok
dan lima hari di
rumah. andalannya adalah pelajaran nahwu dan shorof.
Seorang yang bijak
haruslah bisa berbangga akan asal usul dirinya dan keluarganya dengan
tidak mengutamakan
kelemahan serta kelebihannya.
===================================================================
Kitab Pengajian Bapak
Sudah lama sekali aku
belajar mengaji dan berusaha mengamalkannya. kata bapak kalau
mengaji itu harus
rutin ngelalar atau mutholaah. ia tidak pernah memaksa atau main pukul untuk
mengajar muridnya.
kelemahannya dalam mengajar yaitu dalam segi bahasa, karena ia tidak
bisa berbahasa
indonesia dengan lancar. biasanya kalau mengajar sering memakai bahasa
jawa dan andalannya
yaitu tulisan pego, tulisan arab berbahasa jawa dengan kitab salaf
berjenggot yaitu
kitab membahas tentang ilmu-ilmu agama dengan keterangan dibawahnya
berbahasa pego. kitab
tersebut sangat murah harganya, dan tidak diharuskan untuk membeli.
mungkin karena banyak
murid yang tidak mau menulis maka diantaranya tidak banyak yang
berhasil dalam
mencari ilmu tersebut. terdapat kata "al 'ulama warosatul 'anbiya".
jika masih ada ulama
maka ilmu tersebut pastilah terjaga kemurniannya.
Seorang murid jikalau
mengaji haruslah mengamalkannya dengan mengajarkannya kepada
diri sendiri atau
orang lain.
Seorang guru kalau
berilmu janganlah sungkan-sungkan memberikan soal kepada muridnya
dengan penilaiannya
yang adil walaupun tidak mengenakkan, karena seorang murid pasti
bisa menjadi seorang
guru yang baik jika bisa memberikan penilaian berkarakter.
Untuk mengaji
modalnya ada dua yaitu sebuah pena dan buku untuk menulis. hal tersebut
sudah menjadi
ketentuan dalam kitab ta'lim muta'alim.
seorang murid
tidaklah harus orang luar karena keluarganya juga bisa menjadi panutannya.
sebuah keluarga
memiliki pribadi masing-masing yang tidak harus dicampuri urusannya,
sehingga kepentingan
seseorang dalam keluarga bisa menjadi berbeda jika campuri oleh
keluarganya.
Kemampuan
masing-masing orang dalam tiap keluarga juga bisa berbeda, tapi yang pasti
yang memimpin adalah
seorang bapak untuk semua anggota keluarganya.
Seorang pribadi
pastilah memiliki peran masing-masing dalam setiap kehidupan, baik kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar