elangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelang

Minggu, 26 Februari 2017

Kakekku Yang Beken



Beken merupakan sebutan bagi orang yang dihormati sekaligus terkenal.
Kakekku dari ibuku bernama Moh. Yahya. Ia merupakan seorang pejuang berpangkat sersan mayor.
Asli Desa Singosari, Jawa Bagian Timur. Bertugas di berbagai daerah. Terakhir kali bertugas di
Malang. Memiliki tempat tinggal tetap di pasuruan. Ia telah meninggal tahun 90-an.

Kakekku dari Bapakku adalah seorang petani yang kaya raya sekaligus suka membantu orang
untuk berobat secara sukarela. Beliau adalah orang yang ramah dan murah senyum. Sederhana
dan suka duduk sambil mengobrol dengan tetangga dan kerabat sekitar. Minum kopi dan makan
ubi goreng menjadi sarapannya sehari-hari. dapurnya di belakang cukup luas dengan banyak
kayu bakar sebagai perapiannya. Merupakan orang terkaya di zamannya. memiliki ladang dan
sawah yang luas. Ciri khasnya yaitu duduk tenang dengan tangan di atas kursi dengan kata-kata
penuh petuah dan bijak yang hanya bisa dimengerti oleh orang sederhana.
Sangat akrab dan terkenal baik di kampungnya. Sayang tercemar karena ulah beberapa anak
kandungnya, sehingga mengharapkan agar cucunya ada yang menjadi orang yang terkenal
baik dan sukses dalam kederajatannya sebagai orang alim. Namanya Abdul Basir. Istrinya
bernama Siti Aminah. Orangnya juga sangat dermawan dan tidak sombong. Seperti orang biasa
tetapi memiliki banyak ilmu dan kesalihan. Nenekku biasanya dipanggil mbah siti, biasanya
sholat berjamaah atau sendirian di rumah. Seorang janda yang sangat taat agama. Konon,
menurut seorang kerabat dekat, ia merupakan keturunan dari sunan kalijaga.

Anaknya yang paling berpendidikan tinggi adalah adik bapakku bernama shodiq, merupakan
sarjana hukum yang suka melanggar hukum. Adiknya lagi merupakan penjahat besar dan
terkenal sehingga pernah masuk surat kabar yang bernama sokeh. Walaupun seorang
penjahat tetapi ia merupakan seorang dermawan dan loyal kepada teman-temannya. Sering
berseteru dengan kakaknya dan sangat pemberani. Sangat disegani oleh kakak dan tetangga
sekitarnya. kalau bicara juga jujur dan blak-blakan sedikit kasar. Merupakan anak kakekku yang
paling gagah dan tidak mudah diatur. Berpikiran simpel dan tidak suka diperumit.
Bapakku sendiri merupakan pejuang dari kalangan Anshor NU tahun 60-an.
berperan sebagai penabuh genderang. Kakaknya yang pertama merupakan
Ketua Anshor yang membawahi beberapa anshor. Namanya Imam Hambali.
Tahun 1970-an, ayahku pergi ke Singosari untuk mondok di Pesantren Al Fattah Bimbingan
Kyai Rifa'i seorang guru agama yang berpengetahuan luas. Sifat Qonaah dan Jujur diterapkannya
dalam mengajar agama. Tirakat serta hafalan menjadi andalannya. Pernah putra beliau Gus Mad
memberi nasehat kepada Bapak untuk tidak menyerah dalam menuntut ilmu dengan diberi resep
agar cepat mudah hafal.
Sampai sekarang bapak masih mengajar di rumah dan di pondok. seminggu sekali untuk pondok
dan lima hari di rumah. andalannya adalah pelajaran nahwu dan shorof.

Seorang yang bijak haruslah bisa berbangga akan asal usul dirinya dan keluarganya dengan
tidak mengutamakan kelemahan serta kelebihannya.
===================================================================



Kitab Pengajian Bapak


Sudah lama sekali aku belajar mengaji dan berusaha mengamalkannya. kata bapak kalau
mengaji itu harus rutin ngelalar atau mutholaah. ia tidak pernah memaksa atau main pukul untuk
mengajar muridnya. kelemahannya dalam mengajar yaitu dalam segi bahasa, karena ia tidak
bisa berbahasa indonesia dengan lancar. biasanya kalau mengajar sering memakai bahasa
jawa dan andalannya yaitu tulisan pego, tulisan arab berbahasa jawa dengan kitab salaf
berjenggot yaitu kitab membahas tentang ilmu-ilmu agama dengan keterangan dibawahnya
berbahasa pego. kitab tersebut sangat murah harganya, dan tidak diharuskan untuk membeli.
mungkin karena banyak murid yang tidak mau menulis maka diantaranya tidak banyak yang
berhasil dalam mencari ilmu tersebut. terdapat kata "al 'ulama warosatul 'anbiya".
jika masih ada ulama maka ilmu tersebut pastilah terjaga kemurniannya.
Seorang murid jikalau mengaji haruslah mengamalkannya dengan mengajarkannya kepada
diri sendiri atau orang lain.
Seorang guru kalau berilmu janganlah sungkan-sungkan memberikan soal kepada muridnya
dengan penilaiannya yang adil walaupun tidak mengenakkan, karena seorang murid pasti
bisa menjadi seorang guru yang baik jika bisa memberikan penilaian berkarakter.
Untuk mengaji modalnya ada dua yaitu sebuah pena dan buku untuk menulis. hal tersebut
sudah menjadi ketentuan dalam kitab ta'lim muta'alim.
seorang murid tidaklah harus orang luar karena keluarganya juga bisa menjadi panutannya.
sebuah keluarga memiliki pribadi masing-masing yang tidak harus dicampuri urusannya,
sehingga kepentingan seseorang dalam keluarga bisa menjadi berbeda jika campuri oleh
keluarganya.
Kemampuan masing-masing orang dalam tiap keluarga juga bisa berbeda, tapi yang pasti
yang memimpin adalah seorang bapak untuk semua anggota keluarganya.
Seorang pribadi pastilah memiliki peran masing-masing dalam setiap kehidupan, baik kehidupan
 

Selasa, 21 Februari 2017

Masalah Freeport di tanah papua bagian indonesia

Jonan: Freeport Ini, Bayar Rp 8 Triliun Saja Rewel Banget

MALANG, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, penerimaan negara dari PT Freeport Indonesia sangat sedikit dibanding dengan penerimaan dari sektor lainnya.
Pernyataan itu disampaikan Jonan menanggapi ancaman Freeport McMoran Inc yang berniat menggugat Pemerintah Indonesia ke arbitrase internasional.
Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu menganggap Pemerintah Indonesia berlaku tak adil lantaran menerbitkan aturan yang mewajibkan perubahan status kontrak karya (KK) ke izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
"Freeport sudah tidak besar. Ini bukan menistakan lho ya. Ini fakta," ujarnya.
(sumber : http://regional.kompas.com/read/2017/02/21/16535451/jonan.freeport.ini.bayar.rp.8.triliun.saja.rewel.banget)


Di Negara Indonesia, Provinsi DKI Jakarta memiliki IPM tertinggi yaitu sebesar 77.60 pada tahun 2010. Sedangkan Provinsi Papua dari tahun 2004-2010 memiliki IPM yang paling kecil di antara provinsi-provinsi yang lain. Hal ini dapat diakibatkan bahwa kurangnya peranan pemerintah untuk meningkatkan pembangunan masyarakat terhadap ketiga dibidang yaitu: pendidikan, ekonomi, dan kesehatan pada Provinsi Papua. Akan tetapi, sumber daya alam yang terdapat pada Provinsi Papua sangat besar. Jadi Provinsi Papua seharusnya mampu bersaing untuk meningkatkan IPM dengan provinsi-provinsi yang lainnya.
(sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Papua#Pendidikan)

http://sebarr.com/520/freeport-kurangi-bantuan-dana-pendidikan-dan-kesehatan-masyarakat-papua

 

Minggu, 19 Februari 2017

Banyaknya Para Kyai

Jaman dahulu sebutan kyai sangat sakral dan sulit untuk ditemui. karena orang tersebut sangat dibutuhkan tetapi tidak mau dimanfaatkan. berbeda dengan sekarang, banyak orang kyai bermunculan agar bisa memanfaatkan banyak orang dan dicari oleh banyak orang. seorang kyai model jaman sekarang terlihat seperti murahan walaupun orang tersebut terlihat alim dan sopan.



Woro-woro : Surat tantangan bagi santri palsu untuk bertanding tajwid seharga pushupan dalam waktu empat puluh lima menit khusus membahas tajwid, tempat jalan ronggowuni 16 pagentan, singosari. Kampung Santri Asli Lokal.

TTd

Ketua Darunnajah

Kamis, 16 Februari 2017

Pasang iklan dengan bitcoin




a-ads adalah salah satu jasa periklanan yang sistem pembayarannya 100% menggunakan bitcoin
selain itu a-ads sangat mudah digunakan tanpa harus mendaftar terlebih dahulu.
Berikut harga CPM: 0.00053353 Ƀ ($0.55), CPC: 0.00003100 Ƀ ($0.03)
CPM adalah jumlah iklan dalam 1000 tampilan
CPC adalah jumlah iklan yang diklik oleh pengunjung

Cara melihat iklannya yaitu :
1. klik iklan dan muncul gambar di bawah berikut:

 2.Klik I'm npt robot pada kotak, sehingga muncul seperti gambar di bawah:

 3.Maka iklan yang dituju sudah tampil seperti diberitakan.

Berikut gambaran macam-macam jenis traffic


kawulo ing pandum

seorang kisanak telah menghilang selama ratusan tahun lamanya. konon, ia melakukan pertapaan dalam kesendirian untuk mencari suatu ilmu misteri. ia bertapa di atas tanah bukan di atas batu. dalam pertapaannya ia sempat tertidur pulas hingga ia mencapai awan yang tinggi berwarna putih. entah awan yang mana, dalam awan ia terbangun dan ingin kembali pulang ke rumah keluarganya. tingginya awan dan bumi membuat ia termangu, bagaimana bisa ia turun sedangkan ia tak memiliki ilmu kedung. Tak terasa, angin berhembus cukup lamban. Tambah lama tambah menderas anginnya. Anginnya sepertinya mengarah ke atas awan berasal dari bawah.
Anehnya panahnya ukurannya cukup besar, sekitar sebesar tiang tembok. dan jaraknya cukup jauh sekali. Lama kelamaan awannya semakin memudar dan hilang. sehingga ia jatuh ke bawah. selang beberapa menit, muncul seekor rajawali emas yang ukurannya sangat besar dan menangkapnya ke arah punggungnya.
Ia di bawa terbang oleh burung tersebut ke arah bawah melihat keadaan orang-orang di sekitarnya. Ternyata panah tersebut merupakan peluru dari sebuah ketapel raksasa untuk membunuh burung emas tersebut.
dalam sekejap burung tersebut mengepakkan sayap sehingga terjadi angin yang mengempaskan semua peralatan serta orang-orang yang memusuhinya.

Rabu, 15 Februari 2017

contoh soal tajwid

berikut contoh soal tajwid syifaul jinan!
1. Ada berapa hukum nun sukun dan tanwin!
2. Sebutkan masing-masing arti dari hukum nun sukun dan tanwin!
3. Apa arti ghunnah dan berapa hurufnya?
4. Apa beda idhar syafawi temenan dan idhar syafawi?
5. Apa yang dimaksud ikhfa' syafawi?

<Kalau bisa diberikan bukti beserta dalilnya>

contoh soal khot

tuliskan dalam tulisan arab!
1. shoddaqoshi =
2. miftakhul'ulum=
3. rozzaqoonaa=
4. fiisabiilii=
5. minyawmin=

catatan : jawaban bisa berupa tulisan gandeng atau gedrik / pisah.

Selasa, 14 Februari 2017

satrio piningit jarene woro viva.co.id

Tanda-tanda kemunculan Satrio Piningit tidak ada yang mengetahuinya secara pasti. Menurut ramalan Jayabaya, yang tertulis di buku Jangka Jayabaya, Satrio Piningit memiliki ciri-ciri tertentu.

Ciri itu disebutkan ada dewa tampil berbadan manusia, berparas seperti Batara Kresna, berwatak seperti Baladewa, dan bersenjata trisula wedha (bait 159).  Satrio Piningit berwujud seperti manusia biasa, tetapi sejatinya ia adalah dewa. Untuk mengetahui sejatinya seseorang tidaklah mudah, kecuali sesamanya, atau lebih tinggi derajatnya.

"Berparas seperti Bathara Kresna, berwatak seperti Baladewa. Paras Satrio seperti Bathara Kresna (tampan berwibawa) dan berwatak tegas seperti Baladewa," ujar budayawan Jawa, Aziz Hidayatullah, Jumat 12 Juni 2015.

Bersenjata trisula wedha. Untuk kalimat yang satu ini dimaknai secara tersirat, karena Satrio yang dipingit tidak membawa trisula ke mana-mana.

Dalam pemaknaan trisula wedha, secara garis besar bisa dimaknai tiga menjadi satu, seperti ilmu, amal dan iman, bumi, langit, dan isinya: kiri, kanan, tengah: bener, jejeg, dan jujur, atau apa pun yang secara filsafat mengandung makna tiga menjadi satu. Hal ini, sesuai dengan derajat dewa, sehingga berkelakuan mulia.

Sakti mandraguna tanpa aji-aji (bait 162). Analisis Satrio Piningit sakti mandraguna tanpa azimat apapun, apalagi batu atau  keris, sesuai dengan derajatnya sebagai dewa.

Pandai meramal seperti dewa, dapat mengetahui lahirnya kakek, buyut, dan canggah seseorang, seolah-olah ia lahir di waktu yang sama. Tidak bisa ditipu karena dapat membaca isi hati, bijak, cermat, sakti, mengerti sebelum sesuatu terjadi, mengetahui leluhur seseorang, memahami putaran roda zaman Jawa. Mengerti garis hidup setiap umat, dan tidak khawatir tertelan zaman (bait 167).

Seperti disebutkan sebelumnya, ia adalah dewa, sehingga sudah pasti bisa meramal, atau membaca. Karena mampu membaca isi hati, atau pikiran seseorang, Satrio Piningit tidak akan tertipu. Tetapi, mungkin dalam hal menjaga piningitnya, ia pura-pura tertipu.

Bijak, cermat, dan sakti. Sesuai dengan derajatnya yang dewa tersebut, kalimat ini juga bisa sebagai acuan untuk mengetahui wujud lahiriahnya Satrio Piningit dari sisi perbintangan.

Sang Satrio memahami filsafat sebab akibat. Secara sederhana, hukum sebab akibat itu digambarkan sebagai, "jika kita berbuat baik, akan mendapatkan kebaikan, begitu pula sebaliknya".

"Sesuai dengan namanya "piningit", ia tidak akan sibuk memperkenalkan diri sebagai Satrio Piningit," kata Aziz.

Sebab itu, carilah satria itu yatim piatu, tak bersanak saudara, sudah lulus weda Jawa, hanya berpedoman trisula, ujung trisulanya sangat tajam membawa maut, atau utang nyawa, yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain, yang kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan (bait 168).

Secara lahiriah, pastilah Satrio memiliki sebab, sehingga ada akibat (memiliki saudara dan orangtua). Berarti, kalimat ini diartikan secara tersirat sesuai dengan derajatnya para dewa, dan mengarahkan pada kelakuannya yang tidak membeda-bedakan mana kakak, adik, atau bukan. Dengan kata lain, Satrio Piningit tidak akan KKN dan selalu berbuat adil.

Ujung trisulanya tajam membawa maut, atau utang nyawa, yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain, yang kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan. Trisula ini merupakan kelakuan, atau perbuatan dari Satrio itu sendiri.

Senang menggoda dan minta secara nista (bait 169). Senang menggoda bisa diartikan genit, atau suka bercanda. Sedangkan kalimat minta secara nista adalah bagian dari candaan ataupun godaannya.

Diterangkan jelas bayang-bayang menjadi terang benderang (bait 170). Dengan kemampuannya, segala sesuatu yang bayang-bayang, atau tidak jelas, atau tersamar, atau tersembunyi akan menjadi terang.

Sesuai dengan zaman sekarang ini, banyak sejarah dihapus, atau diselewengkan, atau dibelokkan, sehingga kita kehilangan jati diri. Sepertinya, hanya Satrio Piningit yang mampu meluruskan sejarah kita.

Hanya satu ini yang dapat memberi petunjuk tentang arti dan makna ramalan saya (bait 171). Berarti, dengan mudah Satrio Piningit dapat memberi petunjuk arti dan makna dari ramalan Jayabaya tersebut.

Crito Pararaton

Kisahe wong jowo, rupone wong jowo iku ono limo wongso, sawiji wongso pandhito, wong sing dadi guru namung iso dadi pangabdi. kaloro, wongso satrio, kalebu para jejoko lan bangsa kraton, wani lan sakti kerono bakti marang pandhito. katelu, para wongso piningit. wong sing ora iso dingerteni. nomer papat, wanito. bangsa sing njaluk dingerteni lan kudu duwe pasangan. rupo limo yoiku poro bocah sing gurung duwe pasangan kerono melu wong tuwo lan durung baligh.

Karangan Rumah

Jaman Tempo Doeloe, omahku duwe mburitan. lemahi urip dicukuli rupo wit-witan. akehe macem wit gedang klotok. uwohi ora pati akeh. wit-witane akeh muter arahe ing arah wetan lan kulon.
liyane iku, yo wit suket-suketan. yen nganggur, aku nandhur telo ing kidule tanduran gedang. biasane telo bongkeng sing tak tandur. meh ora tak sirami. cukule sak karepe dewe. wit gedange tambah duwur, godonge iso gawe bungkus nogosari isi gedang. sebelah kidul rodok kulon ono wit liyane sing aku tak eleng.
Jaman biyen, dalan mburi ditutupi wit langsep. duwure sak genteng. sai iki wis ora ono.
Ing Ngarep omah njobo dipageri ribang dan wet kates. ing latar ono wit jambu kapok sebelah kidul lan wit klampok cilik sebelah lor. wohe yo akeh. jambune sampek podho lugur ing ngisor kerono akehe wohe. wit jambu sigar loro ing batange. biasane aku menek lan singgahan ing duwure ranting. kuat gawe pirang jam lan dinoan. ayem lan rindang ing ngisore. hawane seger lan mbetahi gawe lungguh-lungguhan. sak iki ribange rupo pager wesi ireng lan jambune rupo pot isi lemah.