elangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelangelang

Rabu, 15 Maret 2017

Catatan untuk sang detektif

baru-baru ini muncul berita tentang pembunuhan berantai yang sangat rumit
untuk diselesaikan. Alkisah ada seorang bujang berumur 30 tahunan sedang berjalan
di tengah trotoar jalan raya sebuah desa terpencil. banyak khalayak ramai yang
sering melihatnya berjalan mondar mandir dari selatan ke utara, dari jalan sebelah
barat ke timur lalu kebarat lagi. rupanya rumahnya terletak sebelah barat.
kerjaannya hanya jalan-jalan dengan gaya seperti orang jepang, yaitu berjalan
cepat seperti tergesa-gesa untuk mengejar waktu.
waktu itu, hari minggu. jalanan tampak sedikit sepi dan sebelah utara jalan tampak
beberapa keramaian berkerumun. sepertinya ia ingin tahu, ada apa gerangan tersebut.
rupanya ada kasus tabrak lari dengan korban meninggal 2 orang dan 1 orang terluka
dilarikan ke rumah sakit.
setelah mendekati saksi keramaian, ia sempat bertanya kepada seseorang yang sempat
menolong korban selamat tersebut. Ada apa kok bisa terjadi demikian? ia menjawab :
"ada orang berjas putih sambil memegang tongkat hendak menyeberang, tetapi ia dihadang oleh beberapa tukang ojek untuk menawarkan tumpangan. rupanya orang tersebut sudah hampir sampai tujuan." sambil bergumam, aku (sang bujang) menggaruk-garuk kepala sambil menimpali perkataannya :"memang berapa tukang ojek yang menghadangnya?". ia menjawab : "sekitar ada dua orang". Aku :"sudah berapa lama tukang ojek bertemu dengan orang berjas putih tersebut?". ia :"sekitar sepuluh menit". Lalu apa yang terjadi setelah itu? (tanyaku).
pria berjas putih lalu menerobos kedua ojek tersebut dan sempat menyerempet pejalan kaki yang berlawanan arah dengannya. pejalan kaki tersebut adalah seorang wanita yang menggendong anaknya. mungkin karena tergesa-gesa dan tidak melihat jalan yang banyakkendaraan, wanita tersebut tertabrak pick up, akhirnya anak dan wanita tersebut tertabrak dan meninggal seketika. sedangkan supir pick up selamat dan tidak mengalami luka cukup serius. kernetnya yang mengalami luka cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Rupanya hal tersebut sering terjadi (tabrak lari), hampir tiap tahun pasti terjadi.
Hal tersebut bisa dikatakan sebagai pembunuhan berantai, karena setiap ada tabrakan pasti memakan korban jiwa entah itu meninggal, sekarat atau menjadi pesakitan di rumah sakit.
Hendaknya tiap-tiap insan memperhatikan bahwa keselamatan dan kesabaran sangat penting dibandingkan ketergesaan yang menyambut nyawa seseorang atau lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar